
Aksi Marc Klok dalam partai Timnas Indonesia vs Bangladesh, Rabu (1/6/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan
Bola.net – Persijap Jepara datang ke Liga 1 2025/2026 bukan hanya sebagai tim promosi pelengkap. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat ini menunjukkan tekad besar dengan melakukan sejumlah perubahan penting, salah satunya di posisi pelatih kepala.
Widodo C. Putro, sosok yang sebelumnya berjasa membawa Persijap naik kasta dari Liga 2, harus rela melepaskan jabatannya. Sebagai pengganti, manajemen klub menunjuk pelatih muda asal Portugal, Mario Lemos, untuk memimpin tim.
Widodo memiliki rekam jejak yang cukup baik di sepak bola Indonesia. Ia pernah membawa Bali United bersaing di papan atas serta menyelamatkan Arema FC dari ancaman degradasi. Namun demikian, Persijap memilih untuk mengambil arah baru dengan menunjuk Mario Lemos.
Keputusan ini menjadi pertanda bahwa Persijap tidak hanya ingin bertahan di Liga 1, tetapi juga bersaing secara kompetitif. Jika kualitasnya tak melebihi Widodo, tentu Lemos tidak akan menjadi pilihan utama. Lantas, siapa sebenarnya sosok Mario Lemos?
Pelatih Muda dengan Pengalaman Panjang
Nama Mario Lemos memang belum terlalu dikenal luas di kancah sepak bola Indonesia. Namun, pria berusia 39 tahun ini telah lama berkecimpung di dunia kepelatihan, khususnya di kawasan Asia.
Karier Lemos dimulai dari level akar rumput sebagai pelatih akademi. Ia pernah membina pemain muda di akademi klub Portugal, Ferreiras, sebelum mendapatkan kesempatan langka: melatih tim muda Manchester United pada tahun 2011.
Ya, Lemos sempat menduduki posisi penting di salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia. Meski hanya berlangsung selama satu musim, pengalaman tersebut menjadi pijakan berharga dalam karier kepelatihannya.
Usai menimba ilmu di Eropa, Lemos melanjutkan perjalanan panjangnya di Asia.
Mario Lemos dan Jam Terbang di Asia
Aksi Marc Klok dalam partai Timnas Indonesia vs Bangladesh, Rabu (1/6/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan
Nama Mario Lemos mulai mencuat di Asia ketika ia bergabung dengan Muangthong United, salah satu klub papan atas Thailand, sebagai asisten pelatih. Kariernya kemudian berlanjut di Asia Selatan.
Ia dipercaya memperkuat staf pelatih Timnas Bangladesh, baik sebagai asisten maupun pelatih kepala dalam beberapa periode. Selama masa kepemimpinannya, tim nasional Bangladesh menunjukkan peningkatan performa dan struktur permainan yang lebih tertata.
Di level klub, Lemos juga mencatatkan pengalaman yang impresif. Ia sempat menukangi Negeri Sembilan FC dari Malaysia. Teranyar, Lemos menjadi bagian dari tim pelatih Mumbai City FC di Liga Super India (ISL), sebagai asisten pelatih mulai November 2024 hingga April 2025.
Tantangan Baru Bersama Persijap
Skuad Persijap Jepara di Pegadaian Liga 2 2024/2025 (c) Dok. Persijap Jepara
Menangani tim promosi seperti Persijap Jepara tentu bukan tugas yang mudah. Namun, rekam jejak Lemos yang kaya akan pengalaman internasional, khususnya di sepak bola Asia, dapat menjadi modal penting untuk merancang strategi serta membentuk identitas tim.
Dengan usia yang masih muda, latar belakang pelatihan sepak bola Eropa, serta pengalaman melatih di level tim nasional dan klub Asia, Mario Lemos memiliki semua atribut yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih modern.
“Saya sangat senang dan antusias bisa bergabung dengan klub ini. Kami benar-benar ingin membentuk tim yang kompetitif dan penuh semangat juang, yang bisa mewakili masyarakat Jepara,” ujar Mario Lemos.