
Selebrasi gol pemain Dewa United, Alex Martins, pada laga BRI Liga 1 2024/2025 (c) PT LIB
Bola.net – Striker Brasil mendominasi top skor BRI Liga 1 dalam dua musim terakhir. Pada musim ini, penghargaan pencetak gol terbanyak itu juga berpeluang jatuh ke tangan bomber Negeri Samba.
Sejak BRI Liga 1 2022/2023, gelar top skor selalu diraih oleh penyerang Brasil. Matheus Pato menjadi pemain tersubur musim itu dengan 25 gol dari 32 penampilan untuk Borneo FC.
Semusim kemudian, lagi-lagi ujung tombak Brasil yang menjadi pemain tertaham. David da Silva mencetak 30 gol dari 34 pertandingan saat Persib menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024.
Pada musim ini, Alex Martins menjelma sebagai pemain tergacor sampai pekan ke-29 BRI Liga 1. Pesepak bola Dewa United itu mengoleksi 23 gol dari 23 pertandingan.
2 Kali Hattrick dan Sekali Quattrick
Alex Martins (kanan) merayakan golnya bersama Egy Maulana Vikri di laga PSIS Semarang vs Dewa United, Senin (03/2/2025). (c) Dok. Dewa United X
Alex Martins meledak bersama Dewa United di BRI Liga 1 2024/2025. Ia dua kali tercatat mengemas hattrick dan sekali mendulang quattrick.
Selain jago dalam mencetak gol, Alex Martins juga cukup mumpuni untuk membantu Dewa United membobol gawang lawan. Ia turut mengemas lima assists.
Namun, Alex Martins mulai mengendur di akhir musim BRI Liga 1. Mantan pemain Bhayangkara FC itu belum bisa mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir Dewa United.

|
2 Mei 2025


3 Laga Beruntun Tanpa Gol
Alex Martins mencetak gol untuk Dewa United pada laga BRI Liga 1 2024/2025 (c) PT LIB
Keran gol Alex Martins mampet saat Dewa United keok 0-1 dari Borneo FC, bermain seri 0-0 kontra Bali United, dan menang 1-0 atas PSS Sleman di BRI Liga 1.
Alex Martins diharapkan dapat kembali menemukan sentuhan terbaiknya di lima partai tersisa BRI Liga 1. Ini untuk membantu Dewa United mengejar Persib di puncak klasemen.
Di sisi lain, sepanjang sejarah Liga Indonesia sejak 1994, empat pemain Brasil pernah menjadi top skor. Selain Pato dan Da Silva, dua pemain lainnya yakni Jacksen F. Tiago pada 1996/1997 dan Alberto Goncalves pada 2011/2012.
(Bola.net/Fitri Apriani)