
Yakob Sayuri membobol gawang Persis Solo di ajang BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024) (c) Dok. Malut United
Bola.net – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, marah besar. Ini setelah dua pemain Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, menjadi korban rasisme.
Yakob dan Yance mendapatkan serangan rasis secara online usai membela Malut United menghadapi Persib Bandung pada Jumat (2/5/2025) di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate.
Bertanding dalam pekan ke-31 BRI Liga 1, Yakob dan Yance membantu Malut United menang 1-0. Kemenangan itu sekaligus menunda pesta juara back to back Pangeran Biru.
“Saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apa pun di sepak bola,” ujar Erick Thohir, dilansir dari akun Instagramnya.
Somasi terhadap 6 Akun
Aksi Yance Sayuri membela Malut United di BRI Liga 1 2024/2025 (c) PT LIB
Erick Thohir menyampaikan pesan tegas terkait insiden Yakob dan Yance. Sosok yang juga Menteri BUMN itu tidak ingin ada lagi kejadian rasisme di sepak bola Indonesia.
“Tidak boleh ada perlakuan, ujaran, atau apa pun yang berbau rasisme dalam sepak bola, khususnya di Indonesia. Tidak ada tempat bagi rasisme di dunia,” kata Erick Thohir.
Sementara itu, Yakob dan Yance memberikan somasi terhadap enam akun yang melakukan rasisme kepada keduanya. Somasi itu disampaikan di Instagram Asosiasi Pesepak Bola Progesional Indonesia (APPI).

|
2 Mei 2025


Tempuh Jalur Hukum
Logo PSSI (c) Bola.com/Dody Iryawan
Yakob dan Yance bahkan akan menempuh jalur hukum terkait dua akun di antaranya. Dua akun itu dianggap menghina dan mengucapkan kata tidak pantas serta tidak beretika.
“Kami seringkali kena ucapan dan tindakan rasis. Semakin ke sini, semakin berlebihan dan parah, bahkan mereka menghina anak dan keluarga kami,” tutur Yakob dan Yance.
“Seharusnya pada pelaku dilarang untuk berada di lingkungan sepak bola karena sepak bola itu untuk merayakan dan keberagaman,” imbuh keduanya.
(Bola.net/Fitri Apriani)