
Selebrasi pemain Persija Jakarta saat melawan Persib Bandung di BRI Liga 1 2024-2025. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan
Bola.net – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir merespons isu Persija Jakarta menunggak gaji pemain. Ia menyinggung PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang 99 persen sahamnya dimiliki klub BRI Liga 1 2024/25.
“Kadang-kadan bukan kami membela diri, seakan-akan PSSI bertanggung jawab atas semua hal. LIB itu dimiliki 99 persen sahamnya oleh klub-klub,” ujar Erick Thohir kepada wartawan.
“PSSI cuma punya 1 persen, LIB kalau kita lihat Liga Indonesia ini cukup independen dibandingkan banyak negara. Jadi tentu isu daripada klub yang tidak bayar gaji atau LIB yang sedang memperbaiki dirinya, kita mendukung.”
“Tetapi bukan berarti PSSI lepas tangan. Buktinya PSSI investasi besar-besaran di perwasitan yang jumlahnya sekarang 13 ribu. Waktu dulu hanya 3 ribu,” sambung Erick Thohir.
Investasi Besar-besaran PSSI
Soal rumor Persija tidak membayar gaji pemain ini, Erick Thohir mengungkit investasi besar-besaran PSSI untuk sepak bola nasional. Mulai dari wasit, VAR, sampai lisensi klub.
“Kita melatih para wasit ini dengan standar AFC dan FIFA. Itu biaya dari kami lalu wasit-wasit ini juga diberikan yang namanya asuransi kesejahteraan,” ucap Erick Thohir.
“”Memang kita mensupport itu dengan maksimal, termasuk juga kita mendorong liga melakukan VAR. Jadi tentu situasi dari masing-masing dinamika itu ya memang kita berikan tanggung jawab. Kita juga sebagai PSSI memastikan itu terus ada peningkatan,” lanjutnya.
Erick Thohir menyatakan dana kontribusi dari LIB ke klub juga naik dari musim lalu yang nilainya Rp 7,5 miliar. Direktur Utama LIB, Ferry Paulus pernah menyatakan kenaikannya sampai 60 persen.
Masalah Internal
Seperti diketahu, Persija tengah mengalami masalah internal. Pelatih Macan Kemayoran, Carlos Pena telah mengakuinya. Dua pemainnya, Gustavo Almeida dan Rizky Ridho juga tidak membantahnya.
“Makanya kita mendorong kepada LIB perlu adanya club licensing. Berapa banyak sekarang dari PSSI mendorong LIB untuk mendapatkan sponsorship tambahan, karena Timnas Indonesia laku, ya liganya sekarang laku sponsor,” tutur Erick Thohir.
“Nah artinya apa? Income yang didapatkan oleh LIB Ini naik dua kali lipat, dalam dua tahun terakhir. Kontribusi kepada tentu LIB pada klub juga naik.”
“Nah tinggal bagaimana masing-masing manajemen liga atau klubnya harus mulai merapikan diri,” imbuh Erick Thohir.
(Bola.net/Fitri Apriani)